Total Tayangan Halaman

Sabtu, 23 April 2011

ENGINE KOMPONENT

1. Block Assembly
 Block assembly adalah tempat dimana tenaga diciptakan.
 Berikut akan kita pelajari komponen pembentuknya dan
 bagaimana mereka bekerja bersama-sama untuk menghidupkan
 engine.
 Engine Block
 Engine Block adalah rangka utama yang menyangga
 semua komponen suatu engine.
 Engine Block memiliki banyak desain, seperti: In-line
engine (nomor 1) dimana semua cylinder-nya diletakkan
 dalam satu baris. Dan V Engine (nomor 2) yang memisahkan
 cylinder menjadi dua baris, dengan block engine
 membentuk huruf “V”.

Camshaft
 Camshaft digerakkan oleh crankshaft melalui gear train.
 Jika camshaft berputar, cam lobes juga ikut berputar.
 Komponen-komponen valve train yang terhubung ke
 camshaft juga bergerak turun-naik mengikutinya. Ketika
 nose pada lobe menghadap ke atas, valve-nya terbuka
 penuh.
 Putaran camshaft adalah setengah dari putaran crankhaft,
 sehingga valve dapat membuka dan menutup pada
 saat yang tepat selama proses Siklus 4-Langkah.
 Komponen-komponen Camshaft
 Tujuan dari camshaft adalah untuk mengontrol kerja dari
 intake dan exhaust valve. Semua camshaft memiliki
 bearing journal, gambar nomor 1, dan lobe, gambar
 nomor 2.
 Camshaft Lobe
Lobe-lobe yang terpisah mengoperasikan intake valve
 (nomor 1) dan exhaust valve (nomor 2) untuk setiap
 cylinder. Pada unit injector engine, camshaft mempunyai
 fuel injection lobe (nomor 3) yang menggerakkan unit
 injector. Semua fungsi ini berlangsung pada saat bahan
 bakar disemprotkan ke dalam cylinder.
 Bagian-bagian Cam Lobe
 Setiap lobe terdiri dari 3 bagian utama:
 1. Base Circle
 2. Ramp
 3. Nose
 Cam Lift
 Jarak dari diameter base circle ke bagian atas nose
disebut juga Lift. Cam lift menentukan lebar bukaan
 valve.


onnecting Rod
 Connecting rod terpasang di setiap piston melalui sebuah
 pin. Fungsinya untuk memindahkan gaya dari piston ke
 crankshaft.
 Connecting rod menghubungkan piston dengan crankshaft,
 yang terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
 1. Rod Eye
 2. Piston Pin Bushing
 3. Shank
 4. Cap
 5. Bolt dan Nut
 6. Connecting Rod Bearing
 Connecting Rod Bearing
 Connecting Rod Bearing terletak pada ujung connecting
 rod tersebut, dimana crankshaft berputar di dalamnya.
 Rod Bearing Shell
 Setengah bagian atas connecting rod bearing yang
 berada di dalam rod disebut upper half shell
(bagian
atas). Setengah bagian yang lain mengisi ruang cap, disebut
 lower half shell (bagian bawah). Secara umum,
lapisan bagian atas membawa beban lebih banyak.


Crankshaft
 Ujung lain dari connecting rod berfungsi untuk memutar
 crankshaft yang ada di bagian bawah engine block.
 Crankshaft memindahkan gerakan berputar ke flywheel
 dan menghasilkan energi untuk melakukan kerja.
 Crankshaft merubah gerakan naik-turun piston menjadi
 gerak berputar untuk melakukan kerja.
 Bagian-bagian crankshaft terdiri dari:
1. Rod Bearing Journal
 2. Counterweight
 3. Main Bearing Journal
 4. Web
 Desain Crankshaft
 Umumnya Crankshaft untuk in-line engine hanya mempunyai
 satu buah rod bearing journal untuk setiap
 cylinder-nya, sementara pada "V" engine satu buah rod
 bearing journal bisa digunakan untuk dua cylinder.
 Rod Bearing Journal
 Rod Bearing Journal menentukan posisi piston. Saat berbergerak
 ke atas, piston berada pada posisi titik mati atas
 dan saat ia bergerak ke bawah, piston berada pada posisi
 titik mati bawah. Urutan pengapian (firing order) dari
 engine menjelaskan kapan tiap rod bearing journal
 berada pada posisi titik mati atas.
 Lightening Hole
 Beberapa rod bearing journal memiliki lightening hole
 untuk mengurangi berat crankshaft dan menyeimbangkan
 crankshaft.
 Oil Passage
 Crankshaft mempunyai lubang-lubang oli untuk mengalirkan
 oli dari main bearing ke connecting rod bearing.
 Oil Passage Plug
 Lubang saluran oli ditutup pada salah satu ujungnya
 dengan menggunakan cap plug atau set screw.


Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.
Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.

Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.
Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.


Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.
Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.

SORY TEMAN2 PENJELASAN TENTANG PISTON TIDAK BISA DI TAMPILKAN,, BERHUBUNG KARENA PISTONNYA SEDANG SAKIT
1. Block Assembly

Block assembly adalah tempat dimana tenaga diciptakan.

Berikut akan kita pelajari komponen pembentuknya dan

bagaimana mereka bekerja bersama-sama untuk menghidupkan

engine.

Engine Block

Engine Block adalah rangka utama yang menyangga

semua komponen suatu engine.

Engine Block memiliki banyak desain, seperti: In-line

engine (nomor 1) dimana semua cylinder-nya diletakkan

dalam satu baris. Dan V Engine (nomor 2) yang memisahkan

cylinder menjadi dua baris, dengan block engine

membentuk huruf “V”.
Camshaft

Camshaft digerakkan oleh crankshaft melalui gear train.

Jika camshaft berputar, cam lobes juga ikut berputar.

Komponen-komponen valve train yang terhubung ke

camshaft juga bergerak turun-naik mengikutinya. Ketika

nose pada lobe menghadap ke atas, valve-nya terbuka

penuh.

Putaran camshaft adalah setengah dari putaran crankhaft,

sehingga valve dapat membuka dan menutup pada

saat yang tepat selama proses Siklus 4-Langkah.

Komponen-komponen Camshaft

Tujuan dari camshaft adalah untuk mengontrol kerja dari

intake dan exhaust valve. Semua camshaft memiliki

bearing journal, gambar nomor 1, dan lobe, gambar

nomor 2.

Camshaft Lobe

Lobe-lobe yang terpisah mengoperasikan intake valve

(nomor 1) dan exhaust valve (nomor 2) untuk setiap

cylinder. Pada unit injector engine, camshaft mempunyai

fuel injection lobe (nomor 3) yang menggerakkan unit

injector. Semua fungsi ini berlangsung pada saat bahan

bakar disemprotkan ke dalam cylinder.

Bagian-bagian Cam Lobe

Setiap lobe terdiri dari 3 bagian utama:

1. Base Circle

2. Ramp

3. Nose

Cam Lift

Jarak dari diameter base circle ke bagian atas nose

disebut juga Lift. Cam lift menentukan lebar bukaan

valve.
onnecting Rod

Connecting rod terpasang di setiap piston melalui sebuah

pin. Fungsinya untuk memindahkan gaya dari piston ke

crankshaft.

Connecting rod menghubungkan piston dengan crankshaft,

yang terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:

1. Rod Eye

2. Piston Pin Bushing

3. Shank

4. Cap

5. Bolt dan Nut

6. Connecting Rod Bearing

Connecting Rod Bearing

Connecting Rod Bearing terletak pada ujung connecting

rod tersebut, dimana crankshaft berputar di dalamnya.

Rod Bearing Shell

Setengah bagian atas connecting rod bearing yang

berada di dalam rod disebut upper half shell (bagian

atas). Setengah bagian yang lain mengisi ruang cap, disebut

lower half shell (bagian bawah). Secara umum,

lapisan bagian atas membawa beban lebih banyak.
Crankshaft

Ujung lain dari connecting rod berfungsi untuk memutar

crankshaft yang ada di bagian bawah engine block.

Crankshaft memindahkan gerakan berputar ke flywheel

dan menghasilkan energi untuk melakukan kerja.

Crankshaft merubah gerakan naik-turun piston menjadi

gerak berputar untuk melakukan kerja.

Bagian-bagian crankshaft terdiri dari:

1. Rod Bearing Journal

2. Counterweight

3. Main Bearing Journal

4. Web

Desain Crankshaft

Umumnya Crankshaft untuk in-line engine hanya mempunyai

satu buah rod bearing journal untuk setiap

cylinder-nya, sementara pada "V" engine satu buah rod

bearing journal bisa digunakan untuk dua cylinder.

Rod Bearing Journal

Rod Bearing Journal menentukan posisi piston. Saat berbergerak

ke atas, piston berada pada posisi titik mati atas

dan saat ia bergerak ke bawah, piston berada pada posisi

titik mati bawah. Urutan pengapian (firing order) dari

engine menjelaskan kapan tiap rod bearing journal

berada pada posisi titik mati atas.

Lightening Hole

Beberapa rod bearing journal memiliki lightening hole

untuk mengurangi berat crankshaft dan menyeimbangkan

crankshaft.

Oil Passage

Crankshaft mempunyai lubang-lubang oli untuk mengalirkan

oli dari main bearing ke connecting rod bearing.

Oil Passage Plug

Lubang saluran oli ditutup pada salah satu ujungnya

dengan menggunakan cap plug atau set screw.
Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.
Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.
Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine
block dan berfungsi sebagai :
1. Rumah piston
2. Pembentuk ruang bakar
3. Pembuang panas dari piston
Desain Cylinder
1. Cylinder bisa dicetak secara permanen ke dalam
block yang disebut Parent bore, atau
2. Cylinder yang bisa dibongkar-pasang yang disebut
cylinder liner.
Cylinder liner membentuk dinding jacket water antara
coolant dan piston.
Jenis-jenis Cylinder Liner
Wet liner mempunyai O-ring untuk menyekat water
jacket dan mencegah kebocoran coolant. Dry liner sering
digunakan untuk memperbaiki parent bore engine
apabila cylinder-nya rusak. Liner-nya disebut kering
karena menempel dan menempati jalur sepanjang
dinding cylinder yang ada dalam block engine.

FASTENERS

BOLTS , NUTS ( BAUT / SEKRUP , MUR )
Bolts mempunyai jenis drat yang berbeda yaitu drat halus dan drat kasar.
Bolts dibuat dari bahan-bahan dan kekuatan yang berbeda, ukuran pitch dengan cara
mencetak baja beraturan .
Secara umum bolts dibuat dari sebatang baja, baja tahan karat ( stainless steel ) atau
kuningan dimana salah satu ujungnya mempunyai drat dan ujung lainnya mempunyai
kepala . Kepala bolts mempunyai standard ukuran sesuai urutan kunci agar bolt dapat
diputar dengan menggunakan kunci .
Panjang bolt diukur dari bagian bawah kepala bolt hingga ujung bolt dan besar bolt
adalah sesuai diameter luar dari ulir bolt .
Bolt dapat dibuat mempunyai kekuatan yang berbeda
Kekuatan yang paling rendah adalah bolt “ grade 1” sedang bolt yang paling kuat
adalah diatas “grade 8” dan di kepala bolt ada tujuh garis strip sebagai identifikasi .
Bagian bolt yang tidak ada ulir disebut “grip”.
Bolts digunakan untuk mengikat ,menahan atau memegang komponen-komponen
pada posisi tertentu.Komponen – komponen harus mempunyai lobang yang besarnya
cukup sesuai dengan diameter bolt tapi lebih kecil dari kepala bolt dan lobang bolt
pada komponen terkhir mempunyai ulir yang sama dengan ulir bolt. Bolt dapat
menahan sesuai kemampuannya bila dikencangkan , hal ini membuat bolt stretch (
tegangan tarik ) dan sedikit lebih panjang hingga komponen – komponen diantara
kepala bolt dan ulir ( fixture ) mendapat tekanan .
Jumlah torque pada bolt bila dikencangkan dapat ditemukan dalam buku manual .
Bolts dengan ulir halus adalah digunakan untuk spesifik torque dan sangat penting
atau bolt digunakan untuk setelan yang tepat .
Beberapa bolt mempunyai karakter khusus untuk pemekaian tertentu .Beberapa bolt
harus tahan korosi / corrosion resistence,extra high tensile strength,special heads dan
beberapa karakter khusus lainnya .
2
Perhatikan buku manual untuk memilih bolt yang tepat . Yakinkan bahwa ulir bolts
cukup masuk keujung fixture menahan komponen-komponen bila bolts dikencangkan.
Lihat buku manual untuk memastikan torque yang benar jika bolt dikencangkan.
Gunakan Tool yang benar untuk mengencangkan dan melonggarkan bolts .
Drilled End Bolt
Drilled End Bolt mempunyai sebuah lobang pada ujung bolt,Castelled nut,Cotter
pin,Spacer atau washer.
Karakteristik Drilled End Bolt sama dengan Standard bolt,tambahan pada drilled end
bolt adalah sebuah lobang menembus dekat ujung bolt , lobang adalah bagian dari ulir
bolt .
Lobang ini memberikan gambaran type dari bolt.
Alat pengancing ini digunakan bilamana nut dan bolt dikencangkan pada minimum
torque atau disana ada bahaya jika nut dapat kendor selama operasi.Bolt ditaruh
melalui komponen-komponen yang akan dipegang dan sebuah castelled nut atau
slotted hex nut dipasang pada ujung bolt dan dikencangkan sesuai torque yang
benar,jika lobang pada bolt tidak sebaris dengan slots pada nut, nut dikencangkan lagi
hingga keduanya satu baris (sejajar),
kemudian cotter pin dipasang melalui lobang pada ujung bolt dan slot pada nut
kemudian salah satu atau kedua ujung cotter pin dilipat atau dibengkokan terhadap
nut, hal ini akan memegang nut tetap pada posisi yang sama pada bolt jika disana
timbul getaran selama operasi .
Note ; Gunakan drilled end bolt dengan ukuran yang benar untuk pekerjaan yang
akan dilakukan.jangan mengendorkan castellated atau slotted nut untuk
mensejajarkan antara slots dan lobang pada ujung bolt .untuk mendapatkan
3
kelurusannya harus dengan mengencangkan nut.Gunakan cotter pin yang dibuat
sesuai dengan ukuran lobang pada drilled end bolt yang digunakan .
Drilled Head Bolt
Drilled head bolt mempunyai gambaran yang sama dengan standard bolt .
Ada tambahan pada sifat-sifat standard bolt yaitu drilled head bolt mempunyai sebuah
lobang bulat menembus kepala bolt .Lobang ini memberikan gambaran type dari bolt .
Alat pengancing ini digunakan untuk memegang komponen-komponen yang
menunjukan kebutuhan peralatan khusus .Juga dapat digunakan bilamana bolts harus
menahan atau agar supaya bolts tidak akan berputar selama machine dioperasikan .
Lock wires adalah pasangan dengan drilled head bolts. Lock wires adalah dipasang
melalui lobang pada kepala bolt .Dimana lock wire adalah dalam posisi terus
menyambung urutan urutan dari drilled head bolts,lock wire dapat diikat atau
dikancing dengan sebuah segel .
4
Plow Bolt
Plow bolt mempunyai kepala bundar bila dilihat dari atas.Bagian atas kepala
mempunyai permukaan rata atau membusur. Ada juga mempunyai sisi tirus dari ujung
atas menuju bagian yang ada ulir. Dibagian bawah sisi tirus ada sisi rata empat
persegi . Sisi-sisi empat persegi secara umum mempunyai panjang yang sama dengan
diameter bolt . Panjang grip diukur dari pinggir atas kepala bolt ke permulaan ulir .
Panjang bolt diukur dari pinggir atas kepala bolt ke ujung bolt. Panjang kepala bolt
diukur dari pinggir atas kebagian bawah sisi empat persegi
Gambaran dari sebuah Plow bolt akan mengingatkan gambaran standard bolt plus
diameter kepala, ukuran sisi empat persegi, panjang dan sudut tirus dari kepala bolt .
Alat pengikat jenis ini digunakan untuk menjaga agar permukaan bebas dari kepala
bolt yang besar . Sebagai contoh adalah pengikat cutting edge Motor grader . Tanah
harus menggulung halus diatas bagian bagian yang dikancing . Dalam koponen
pertama dimana plow bolt dimasukan harus mempunyai lobang dengan sisi tirus dan
bawahnya empat persegi cocok atau pas dengan kepala plow bolt .Lobang ini tidak
akan membolehkan plow bolt ikut berputar saat dikunci dan bagian atas kepala bolt
tidak dapat dipegang dengan kunci . Pembuatan plow bolts dan Mur Caterpillar adalah
di heat treated untuk tambahan kekuatan . Hardened washers secara umum digunakan
dengan plow bolts .
Note : Gunakanlah plow bolt dengan ukuran yang benar untuk pekerjaan yang akan
dilakukan. Pastikan bahwa kepala plowbolt pas / cocok dengan ukuran lobang dalam
komponen yang akan dikancing . Gunakan heat treat Mur memegang plowbolt pada
posisinya dan berikan torque yang benar .
5
Hex Socket Head Bolt
HexSocket head bolt mempunyai beberapa perbedaan dengan Hex allen wrenches
dalam beberapa ukuran yang benar .
Hex socket head bolt mempunyai grip dan ulir yang sama dengan standard bolt.
Sebagian besar bentuk umum dari kepala bolt adalah bulat berbentuk cylinder dengan
petak atas dan bawah ,petak atas dengan meruncing terhadap grip (countersink ) dan
keliling atas dengan petak bawah ( dome ) . Semua kepala bolt mempunyai sebuah
lobang berbentuk axial hex dibagian tengah .Diameter kepala bolt kurang lebih sama
dengan diameter permukaan washer pada hex head bolt dengan ukuran yang sama .
Alat pengikat ini digunakan dalam pemakaian dimana tidak cukup tempat untuk
kunci-kunci dan type bolt-bolt lainnya ,juga dapat digunakan dalam lobang atau
pemakaian lainnya dimana ukuran kepala bolt yang kecil adalah suatu keuntungan.Tip
hex socket atau allen wrench ( kunci l ) yang cocok dengan lobang hex dalam kepala
bolt dapat digunakan memutar hex Socket hex Bolt.
Note : Gunakan Hex socket head bolt ukuran yang benar untuk pekerjaan yang
dilakukan
Yakinkan bahwa kunci hex yang digunakan masuk ketat kedalam lobang hex dalam
kepala bolt .
Jangan gunakan Hex socket head bolt jika ada retak atau patah .
6
12- POINT HEAD BOLTS
12 Point Head Bolt mempunyai bagian grip dan ulir yang sama dengan standard
bolt.Bagian atas kepala bolt mempunyai 12 ridges ( bubungan ) melingkar lurus
kebawah kearah ulir . Diantara Ridges dan grip ada bahu .Biasanya 12 Point head bolt
mempunyai diameter bolt yang sama dengan diameter kepala bolt. Beberapa kekuatan
bolt yang sangat tinggi akan mempunyai kepala bolt yang lebih besar.
Alat pengikat ini digunakan bilamana membutuhkan kekuatan bolt yang tinggi dengan
diameter kepala yang kecil . Bolt ini harus dipasang dengan menggunakan kunci 12
point box end atau 12 –point socket, diputar sesuai torque yang benar .
WASHER HEAD BOLTS
7
Washer Head bolt adalah suatu modifikasi dari standard hex head bolt.Bagian bawah
kepala bolt tirus ke permukaan sayap . Permukaan sayap bundar ini digunakan sebagai
washer pada bagian bawah kepala bolt . Bagian kepala dari bolt ini telah termasuk
kedua hex head dan permukaan washer.Panjang washer head bolt diukur dari
permukaan washer ke ujung bolt.Bagian bawah permukaan washer ada mempunyai
girigi kecil untuk membantu kepala bolt memegang permukaan yaitu menahan bila
dikencangkan .
Bolt ini digunakan serupa dengan pemakaian –pemakaian standard hex head bolt .
Permukaan washer pada bagian bawah kepala bolt akan membuat bolt dapat
dikencangkan secara halus .Permukaan washer juga akan memberikan tenaga diatas
area yang lebih besar dari pada standard hex head bolt .
“Washer head bolt “ harus diputar sesuai torque yang benar .
HEX NUT
Hex Nut biasanya dibuat dari steel, stainless steel, atau brass .Sebuah lobang bulat
tembus melalui bagian tengah nut mempunyai ulir ( internal threads ).
Sisi sisi Hex nut mempunyai enam permukaan persegi empat.Ukuran dari hex nut
adalah sama dengan kepala bolt dimana dia dipakai. Untuk menemukan jarak ulir (
thread pitch ) dari sebuah hex nut adalah dengan menggunakan alat ukur ulir ( thread
pitch gauge ).
8
Tepi sisi-sisi luar bagian atas dan bawah bolt di chamfer . Beberapa nut mempunyai
permukaan washer kecil.
Hex nut adalah type yang paling umum digunakan pada peralatan Caterpillar .
Hex nut digunakan pada ujung bolt atau studs .Komponen-komponen dipegang
diantara bolt atau stud dan nut bilamana nut diputar dikencangkan nut akan menekan
mereka.Permukaan washer kecil dari nut harus menahan komponen-komponen yang
dipegang oleh nut . Nut harus dikencangkan sesuai torque yang benar dan bila nut
dikencangkan, satu atau dua ulir bolt haus keluar dari permukaan nut untuk maximum
kekuatan .
WING NUT
Wing nut mempunyai badan dengan dua sayap pada sisi yang berlawanan . Kedua
syap ini harus cukup besar untuk dapat memutar nut kencang dengan menggunakan
jari-jari.
Kedua sayap biasanya membentuk garis grafik menjauh dari komponen yang
dipegang oleh Wing nut . Lobang dan ulir dibuat melalui bagian tengah body wing nut
.
Biasanya alat pengikat ini digunakan untuk memegang komponen-komponen penutup
dimana dibuka seaca teratur untuk service oleh operator .
Wing nut dapat digunakan hanya untuk pemakaian pemakaian dimana jumlah torque
pada pengikatan adalah tidak penting . Wing nut hanya dikancing sekuat tangan .
Suatu keuntungan dari wing nut adalah tidak membutuhkan peralatan untuk membuka
.
Kebersihan ulir adalah sangat penting bila menggunakan wing nut .
9
ACORN NUT
Acorn nut adalah sangat banyak menyerupai hex nut dengan sebuah penutup
diatasnya .
Bagian atas nut mempunyai tutup bundar ( dome ) tanpa lobang .mempunyai enam
sisi-sisi rata dan pada bagian bawah mempunyai permukaan washer . Sebuah lobang
bulat dengan ulir adalah dibuat melalui bagian bawah nut, lobang tersebut tidak
tembus kebagian atas acorn nut .
Alat pengikat ini digunakan bilamana ujung sebuah bolt atau stud harus pakai tutup .
Acorn nut hanya dapat diputar hingga ujung bolt menyentuh bagian tutup lobang
dalam nut .Untuk alas an ini ,bolts atau stud harus cukup pendek sehingga acorn nut
akan dapat dikencangkan menahan komponen-komponen yang dipegang tanpa
menyentuh ujung lobang . Nut ini dapat membantu mencegah hal yang merugukan
bilamana ujung bolt dipukul .Acorn nut dapat juga melindungi ulir pada ujung bolt .
JAM NUT
10
Jam nut adalah sama bentuknya dengan standard hex nut.
Perbedaannya hanya bahwa tinggi jam nut adalah kira kira setengah dari tinggi
standard hex nut Pinggir sisi-sisi luar baian atas jam nut di chamfer.
Jam nut boleh mempunyai permukaan washer pada bagian bawah nut .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang (lock ) alat alat pengikat lainnya dalam
satu posisi .Jam nut dapat dipakai pada bolt, stud atau rods dengan ulir luar .Bila
sebuah alat pengikat atau komponen dengan ulir dibagian dalam dan dipasang pada
posisi tertentu jam nut dapat diputar kencang untuk menahannya . Hal ini dapat dibuat
menahan ulir dalam dan ulir luar .Secara umum pemakaian jam nut adalah untuk
menahan yoke pada sebuah linkage pengatur
SLOTTED NUT
Slotted nut mempunyai bentuk dasar yang sama sesuai hex nut Pada bagian atas nut
ada enam lobang melingkar dipotong sekitar diameternya pada bagian tengan masing
masing sisi permukaan rata dari Slotted nut .
Castellated nut sangat menyerupai slotted nut kecuali pada permukaan luar ada
lingkaran dimana slots berada .
Nuts ini digunakan dengan drilled end bolt . Castelled nut atau slotted nut
dikencangkan pada drilled end bolt hingga torque benar dan jika lobang pada ujung
bolt tidak sejajar dengan set slot pada nut, nut dapat dikencangkan lagi hingga sejajar .
11
Kemudian sebuah cotter pin dimasukkan melalui set slot pada nut dan melalui lobang
pada ujung bolt, kemudian ujung cotter pin dilipat atau dibengkokan agar supaya tidak
jatuh atau keluar .
SELF-LOCKING NUT
Self lockin nut secara umum serupa dengan hex nut dengan disekitar bagian atasnya
banyak menyerupai castellated nut, pada bagian atas nut dapat dipotong sebagian
melingkar agar bagian atas nut dapat ditekuk sedikit terhadap pertengahan nut .
Type kedua dari Self locking nut adalah mempunyai bahan elastic tanpa ulir dibagian
atas nut . Type ketiga dari Self locking nut adalah memekai out-of-round hole
mengganti bentuk dari ulir bolt sesuai nut jika dikencangkan .
Type dari nut akan memegang bolt atau stud sehingga tidak akan berputar sementara
beroperasi .Bilamana sedang menggunakan sebuah self-locking nut adalah bukan
berarti alat alat pengikat lainnya umumnya perlu menggunakan locking .
Nut-nut ini akan digunakan pada suatu pemakaian dimana tidak akan dapat terjadi
kelonggaran atau lebih kencang . Nut-nut ini akan tetap dalam satu posisi dimana
mereka dipasangkan .
12
LOCKWIRE
Lock wire dibuat dari kawat berdiameter kecil agar dapat ditekuk dengan mudah .
Biasanya dua dari wire dipulintir mengelilingi wire ketiga yang lurus .Jumlah
diameter dari kumpulan wire tersebut harus cukup kecil supaya dapat masuk melalui
lobang pada drilled head bolt .Sebuah segel metal dapat digunakan untuk mengikat
lock wire supaya tidak longgar.
5P1660 Governor sealing tool group berisi bagian bagian dan alat yang dibutuhkan
untuk memasang lock wire .
Pada umumnya penggunaan lock wire adalah untuk menyegel komponen yang mana
disetel atau dibuka hanya oleh dealer caterpillar.Dua atau lebih drilled head bolt
adalah digunakan untuk memegang komponen pada posisinya .
Lockwire dapat juga digunakan untuk memegang drilled head bolts supaya tidak akan
kendor,dalam penggunaan ini lockwire dipasang ( masuk ) melalui dua atau lebih
lobang drilled head bolt dan dipulintir sehingga jika salah satu dari bolt mulai longgar
wire akan ditarik lebih kuat .
Lock wire harus dibuka untuk mengendorkan drilled head bolt .
13
FLAT WASHER
Flat washer adalah sebuah metal rata dipotong berbentuk bulat . Ditengah washer ada
lobang bulat . Sifat sifat dari Flat washer adalah berfariasi sesuai material,
kekerasannya,kehalusan , kualitas dan ukurannya .
Secara umum material dari Flat washer dibuat dari steel, brass atau aluminium .
Ketebalan dari washer adalah jarak antara kedua sisi yang datar,lebar washer adalah
diukur diameter luar dari washer . Ukuran dari bolt yang digunakan dengan Washer
adalah sama sesuai dengan gambaran ukuran lobang dalam washer .
Flat washer digunakan untuk menahan beban yang disalurkan diatas penampang yang
lebih besar dari pada kepala bolts atau nuts.
Flat washer juga akan membatasi terjadinya kerusakan yang diakibatkan oleh kepala
bolts atau nuts .
Flat washer dapat digunakan diantara kepala bolt atau nuts dan permukaan komponen.
Type dan ukuran flat washer yang benar diharuskan sesuai pemakaian . Periksa buku
manual untuk mendapatkan part number yang benar dari Flat washer sehingga
penggunaannya tidak salah tempat .
HARD WASHER ( Flat )
14
Hard washers mempunyai gambaran yang sama dengan flat washers . Hard washers
dibuat dari steel and heat treated ( panas tertentu ) agar kekuatannya sangat tinggi dan
sukar untuk ditekuk .
Hard washer umumnya berwarna gelap atau kehitam-hitaman . Yakinkan periksa
buku manual untuk mendapatkan washer yang memiliki kekerasan yang tepat .
Hard washer digunakan sama dengan penggunaan Flat washer lainnya ,dapat juga
digunakan bilamana diameter lobang lebih besar dari diameter bolt yang melaluinya
,hard washer tidak akan bengkok seperti soft washer bila torque pada bolt atau nut
adalah benar
Hard washer harus digunakan pada bolt atau nut yang dikencangkan pada torque yang
tinggi.
LOCK WASHER
Lock washer ( Spilit spring ) adalah dibuat dari cincin spring steel yang pas
mengelilingi bolts. Permukaan atas dan bawah dari lock washer adalah rata .Ring
dipotong (split ) melalui satu lokasi dan satu ujungnya ditekuk.Penjelasan ukuran dari
spring lock washer adalah sama sesuai dengan ukuran flat atau hard washer .
Spring Lock washer digunakan sebagai pelapis diantara kepala bolt atau nut dan
komponen yang diikat . Type washer ini mempunyai permukaan yang sama untuk
mengencangkan pengikat, tekukan lock washer akan rata sesuai kepal bolt atau nut
bila bolt dan nut dikencangkan.Tenaga spring dari lock washer ini akan membuat
pengikat dalam keadaan berat ( ada beban ) dan beban ini akan membantu menjaga
pengikat tetap kuat ( tidak kendor ) . Yakinkan melalui buku manual bahwa pengikat
menggunakan spring lock washer atau tidak .
15
LOCKWASHER INTERNAL AND EXTERNAL TOOTHED
Gigi-gigi lock washer adalah disekeliling washer. Lobang dalam washer cocok
dengan bolt,stud atau sekrup yang akan digunakan dengannya .
External toothed adalah washer dimana potongan notches ada disekeliling diameter
luar dari washer. Internal toothed adalh potongan notches ( gigi ) berada disekeliling
diameter dalam washer ( lobang bolt ). External dan Internal toothed adalah gigi-gigi
berada pada diameter luar dan dalam washer . Diantara notches ada gigi kecil yang
dipulinter .
Type Lockwasher ini biasanya digunakan pada sambungan sambungan listrik. Gigi
yang dipulintir pada lock washer kerjanya mirip dengan spring lock washer . Gigi-gigi
ini akan memotong kedalam pengancing dan memegang pengancing dalam kondisi
dibebani, sehingga pengancing ( sekrup ) tidak dapat kendor .
SQUARE SEAT CONICAL WASHER
16
Square Seat Conical Washer dibuat dari sepotong baja bulat dengan sebual lobang
dibagian tengah . Square Seat Conical Washer tidak rata Jika pinggir luar dari Washer
diletakkan menahan permukaan yang rata, bagian tengah dari washer akan
mempunyai sedikit jarak diatas permukaan yang rata. Jarak ini adalah tinggi dari
Square seat conical washer. Ukuran atau size dari washer adalah ditentukan termasuk
diameter luar , diameter lobang,ketebalan dan tinggi .
Square seat conical washer digunakan untuk membuat tenega pengancing terpusat
diatas luas penampang . Soft atau thin metals tidak rusak oleh pengancing bilamana
areanya ditambah tenaga .Bentuk conical juga menyebabkan washer memberikan
tenaga spring sesuai kepala bolt dan melawannya bergerak .Tenaga spring membantu
menjaga supaya bolt tetap kencang .
THREAD FORMING SCREWS
Thread forming screws mempunyai bagian kepala dan ulir ,panjang grip sangat
pendek.
Thread forming screws dibuat dari baja keras ( hardened steel ). Pada bagian ulir
akan meruncing diujung screw . Panjang dan ulir dari thread forming screws adalah
diukur sama sesuai bolts dan machine screw lainnya . Thread forming screws ada dua
type yakni
Thread rolling screw dan thread cutting screw .
Alat pengancing ini digunakan untuk memegang bagian-bagian metal yang tidak
mempunyai beban yang tinggi.
Dengan thread forming screws, lobang screw tidak membutuhkan ulir ( internal
threads ) sebelum diassemble . Diameter dari lobang harus sedikit lebih kecil dari
pada diameter screw . Ulir dalam akan dibuat sesuai screw bila screw diputar masuk
kedalam lobang .
Bilamana menggunakan lubang dengan ulir akan membuat thread forming screw lebih
mudah masuk dengan lurus .
17
SET SCREW
Set screws dibuat dari baja heat treated, Screw umumnya mempunyai kepala persegi,
hex head atau tanpa kepala . Set screw tanpa kepala mempunyai sebuah slot atau hex
socket pada satu ujung . Ujung yang lain mempunyai bentuk yang cocok sesuai
penggunaan set screw . Bentuknya dapat bulat ,rata , cup atau cone . Diantara kedua
ujung set screw ada ulir external .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang satu komponen dalam posisi tertentu
pada komponen kedua . Satu komponen mempunyai satu lobang dengan ulir yang
cocok dengan ulir screw ,set screw dapat diputar masuk kedalam lobang hingga
menekan komponen kedua , pada komponen kedua dapat mempunyai lobang kecil ,
penampang yang rata yang cocok dengan ujung set screw .
BAR KEY
18
Bar key dapat dibuat dari hard atau soft metal . Sisi-sisi bar key adalah rata dan
masing-masing sisi –sisi yang berlawana adalah sejajar . Periksa buku manual dan
buku katalog untuk memastikan bahwa bar key yang digunakan adalah benar .
Bar key digunakan untuk memegang sebuah komponen pada posisi tertentu disekitar
diameter shaft .
Pada sisi luar shaft ada axial groove sebagai keyslot dan pada sisi dalam lobang
komponen yang akan dipegang ada juga groove sebagai keyway . Komponen
dipasang ke shaft hingga keyslot dan keyway adalah sejajar . Kemudian bar key dapat
dimasukkan kedalam keyslot dan keyway . Sebuah hammer lunak dapat digunakan
untuk memasang bar key pada posisinya .
WOODRUFF KEY
Woodruff key dibuat dari bahan yang sama dengan bar key . Bagian atas dan sisi-sisi
samping woodruff key adalah rata . Pada bagian bawah atau dari ujung ke ujung key
dibuat melengkung atau setengah lingkaran. Gambaran pengukuran Woodruff key
adalah ketebalan dan diameter dari lengkungan .
Woodruff key adalah digunakan untuk memegang satu komponen pada posisi
tertentu disekitar diameter shaft . Pada sisi luar shaft ada keyslot dimana woodruff key
digunakan pada bagian bawah key slot dibuat tikungan sama dengan tikungan pada
woodruff key.
Dan pada komponen ada groove sebagay key way . Woodruff key diposisikan pada
shaft kemudian komponen didorong masuk pada shaft bilamana key slot dan key way
adalah sejajar
19
ROLL PIN
Roll pin adalah sebuah baja bulat kecil memanjang . Pin ini melingkar dan terbuka
satu sisinya , tidak solid pin , dia dapat dibuat lebih kecil melingkar . Roll pin
mempunyai tenaga spring melingkar ,mempunyai chamfer pada kedua ujung roll pin .
Roll pin digunakan untuk menahan komponen komponen supaya tidak pindah atau
berobah arah dari roll pin . Roll pin adalah dipegang oleh satu atau lebih lobanglobang.
Dan diameter lobang-lobang ini harus lebih kecil dari diameter rollpin sebelum
dipress . Sebuah martil lunak dapat digunakan untuk memasukan roll pin kelobang .
Untuk membuka sebuah roll pin dapat menggunakan drift punch yang diameternya
sedikit lebih kecil dari diameter luar roll pin .
FLAT METAL LOCK
20
Flat metal lock biasanya dibuat dari metal lentur . Beberapa lock dikeraskan untuk
pemakaian pemakaian khusus . Flat metal locks adalah potongan potongan dari metal
dengan satu atau lebih lobang didalamnya yang besar lobangnya cukup untuk
dimasuki bolt yang akan digunakan dengannya . Tepi bagian luar dari metal lock
harus lebih besar dari pada kepala bolt atau nut , tepi bagian luar dapat mempunyai
bentuk spesial untuk pemakaian yang spesifik . Lihat buku manual untuk penggunaan
metal lock yang benar .
Metal lock digunakan untuk memegang kepala bolt atau nut supaya tidak akan
berputar .
Lock dipasang diantara kepala bolt atau nut dan komponen yang dipegang , setelak
pengikat dikencangkan kemudian satu dari tepi flat lock ditekuk menahan satu sisi
rata dari pengikat ( kepala bolt atau nut ) . Satu tepi lock dapat ditekuk terhadap
pengikat dan satu lagi terhadap sisi komponen .
Note : Metal lock biasanya digunakan hanya satu kali pakai .
21
MACHINE SCREWS
Machine screws mempunyai beberapa perbedaan type dan ukuran .
Macine screws mempunyai bagian ulir dan kepala,biasanya ulir screws penuh dari
ujung hingga ke bagian bawah kepala screw .
Screwdrivers atau obeng adalah digunakan untuk memutar kepala screws .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang dua atau lebih komponen-komponen
bersama-sama dengan beban yang keci dan komponen yang paling ujung harus
mempunyai lobang dengan ulir yang sama dengan ulir screw yang digunakan .
Nuts,lock washer dan flat washer dapat digunakan dengan machine screws .
Note : Selalu gunakan type dan ukuran obeng yang benar untuk memutar screw .
22
STUDS
Sebuah stud adalah sebatang metal dengan kedua ujungnya ada ulir . Panjang grip
adalah panjang stud yang tidak ada ulir . Pada satu ujung stud dapat mempunyai ulir
lebih kasar dari ujung stud lainnya ( nut end ) Ujung stud dapat berbentuk tirus
terhadap komponen dan ujung stud lainnya mempunyai ulir yang sama bolts dan ulir
nuts .
Ukuran dari studs dapat ditentukan berdasarkan , diameter, type dari ulir pada masingmasing
ujung stud, panjang masing –masing ulir pada kedua ujung stud .
Stud adalah digunakan untuk memegang dua atau lebih komponen bersama-sama .
Satu ujung stud dapat diputar masuk kedalam lobang berulir dalam satu komponen,
umumnya ujung stud yang masuk kedalam komponen adalah yang berbentuk taper .
Bila stud sudah kencang masuk didalam lobang berulir pada komponen ,komponen
kedua dengan lobang tanpa ulir dapat masuk kemudian ditahan dengan nut pada ujung
stud .
Biasanya penggunaan studs adalah pada bagian atas dari Cylinder block sebuah
engine dan pada bagian exhaust dari sebuah Cylinder head. Beberapa stud tidak
berbentuk taper ( tirus ) dan dipegang kuat dalam satu komponen sebab diameter ulir
stud sedikit lebih besar dari diameter lobang berulir , type stud ini disebut “
INTERFERENCE FIT “ stud .
Note : Selalu gunakan peralatan yang benar untuk memasang dan membuka studs .
Yakinkan bahwa stud yang digunakan adalah benar pada masing-masing pemakaian .
Beberapa stud mempunyai karakter khusus seperti Drilled holes, Special material
,dan kekuatan tambahan .
23
CLEVIS PIN
Clevis pin adalah sebuah metal bulat memanjang dan salah satu ujungnya mempunyai
kepala bundar dan sisi ujungnya rata , pada ujung lainnya ada lobang bulat dibor
dekat ujung pin . Tepi ujung pin mempunyai chamfer . Panjang Clevis pin diukur dari
bawah kepala pin hingga ujung pin .
Clevis pin digunakan untuk memegang dua komponen bersama-sama dimana salah
satu komponen harus bebas bergerak disekitar pin . Komponen-komponen yang
dipegang mempunyai lobang lobang yang sejajar Clevis pin dengan diameter yang
cocok dimasukan melalui lobang lobang , kepala pin akan menahan satu sisi
komponen dan satu sisi lainnya sebelah ujung pin dapat ditahan dengan cotter pin .
24
SHEAR PIN
Shear pin adalah sebuah pin metal lunak . Kelihatannya sama dengan Clevis pin
kecuali pada shear pin tidak ada lobang bulat dekat ujung pin .
Ukuran gambaran dari shear pin akan ditentukan melalui diameter dan panjang pin .
Beberapa shear pin tidak mempunyai kepala dan kelihatan seperti sebatang rod
pendek yang mana panjangnya diukur dari ujung keujung pin .
Shear pins umumnya digunakan untuk menahan atau memegang beberapa drive shafts
ke driven shaft dimana shafts harus mempunyai fixtures dengan lobang lobang yang
dapat dibuat sejajar . Shear pins dipasang melalui lobang-lobang tersebut , dalam
pemakaian seperti ini share pin adalah digunakan sebagai penjaga keamanan . Jika
driven shaft secara tiba-tiba mendapat torque yang sangat tinggi shear pin akan
terpotong ,ini akan menyebabkan perpisahan antara drive dan driven shaft.
Note : Sebuah bolt tidak pernah digunakan untuk shear pin .
25
TAPER PIN
Taper pin adalah sebuah pin dengan satu ujungnya sedikit lebih besar dari pada ujung
lainnya . Type pin ini tidak mempunyai kepala . Ukuran gambaran pin umumnya
ditentukan dari panjang pin dan diameter yang besar dari ujung pin ,sedang panjang
pin diukur dari ujung ke ujung pin .
Pengikat ini digunakan untuk memegang dua komponen bersama-sama . Taper pin
umumnya dapat memegang lebih ketat dari pada type pin lainnya . Bentuk taper
dapat membantu kesejajaran ( alignment ) dari komponen-komponen untuk assembly .
Sebuah taper pin harus didorong ketat masuk kedalam lobang pin. Membuka atau
mencabut taper pin dapat menggunakan sebuah pin punch dari ujung yang lebih kecil
.
Taper pin dapat dipakai ulang berkali-kali asal masih cocok dan ketat .
26
DOWEL PIN
Dowel pin dibuat dari sebagian dari sebatang metal ( metal rod ) , diameter pin adalah
sama di semua lokasi dari ujung ke ujung pin dan sisi –sisi pin dibuat halus , kedua
ujung pin umumnya ada chamfer . Ukuran atau size dari dowel pin ditentukan melalui
diameter dan panjang pin .
Dowel pin adalah digunakan untuk membantu dalam kesejajaran dari bagian bagian
komponen . Pins adalah dipress ketat kedalam lobang-lobang dalam satu komponen .
komponen kedua dengan lobang sedikit lebih besar akan dapat masuk membuat
sejajar melalui pins. Dowel pin umumnya tidak cabut dari satu komponen yang mana
dimasukkan dengan cara dipress ketat .
27
COTTER PIN
Cotter pin dibuat dari metal lunak , mempunyai dua kaki parallel ( prongs ) dan
sebuah mata pada satu ujung . Prong dapat dibuat sama atau berbeda panjang , dapat
juga dibuat satu mata atau lebih dalam satu cotter pin . Ukuran atau size dari cotter pin
akan dapat digambarkan sesuai diameter lobang dimana cotter pin digunakan ,
panjangnya diukur dari bawah mata hingga ujung prong yang terpendek , dan bentuk
ujung prong .
Cotter pin adalah digunakan dengan “ drilled end bolts dan clevis pin”.Cotter pin
dipasang melalui lobang dalam sebuah drilled end bolt atau clevis pin . Cotter pin
didorong hingga mata cotter pin berhubungan dengan pinggir lobang ,kemudian ujung
prong ditekuk menahan pengikat . Prong harus diluruskan bila hendak mencabut
cotter pin .
28
RIVET
Rivet adalah dibuat dari metal lunak ( soft metal rod ),mempunyai satu kepala di satu
ujung rivet dan ujung lainnya adalah lurus ( shank end ) . Ukuran atau size dari rivet
akan ditentukan berdasarkan diameter dari shank , panjang shank dan bentuk kepala .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang dua atau lebih komponen komponen
bersama sama . Rivet dipasang melalui lobang lobang yang telah disediakan dalam
komponen-komponen kemudian ujung rivet yang lurus dikeling atau dibentuk
menyerupai kepala rivet . Sebuah riveting machine , rivet set atau ball peen hammer
dapat digunakan untuk membentuk ujung shank hingga rivet akan mempunyai dua
kepala dan memegang komponen komponen dengan ketat .Suatu assembly yang tidak
ketat (kuat ) akan dapat menyebabkan rivet menjadi patah .
29
SNAP RINGS
Snap ring dibuat dari baja per ( spring steel ) berbentuk lingkaran ( circle ) yang tidak
tertutup disatu lokasi . Rings yang cocok masuk kedalam external grooves adalah
external snap rings dan ring yang cocok masuk kedalam internal grooves adalah
internal snap ring . Beberapa snap ring mempunyai sebuah lobang kecil pada masing
masing sisi ujung ring , lobang kecil ini dibuat agar supaya pliers snap ring dapat
digunakan untuk membuka dan memasang snap rings .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang atau membatasi gerakan dari pins atau
shafts . Sebuah external snap ring akan cocok masuk disebuah groove disekeliling
sebuah pin atau shaft dan internal snap ring akan cocok masuk dalam sebuah groove
disekeliling sebuah lobang . Snap ring expansion atau compression akan digunakan
untuk memasang snap ring dalam posisinya .
30
SPRING CLIP
Spring clip dibuat dari baja per ( spring steel ) . Kawat spring steel ditekuk kedalam
dibentuk dengan dua kaki ( prongs ) berupa garis grafik (curves ) dipaskan dengan
diameter luar dari sebuah pin . Satu dari prong dapat dibuat lurus pada beberapa
spring clips , tekukan diantara dua prongs akan berupa sebuah mata yang digunakan
agar spring clip mudah dibuka . Ukuran ( size ) dari spring clip akan digambarkan
melalui diameter kawat spring dan bentuk dari prongs .
Alat pengikat ini digunakan untuk memegang pins pada posisinya , pins mempunyai
parit ( groove ) dilokasi dimana dia dipegang oleh spring clip . Spring didorong pas
masuk kedalam groove dalam pin . Spring clip dengan satu prong lurus digunakan
bila pin mempunyai lobang ( drilled hole ) dan prong lainnya memegang pada bagian
luar pin .
31
CABLE AND TUBE CLIP
Cable and tube clips dibuat dari metal datar ( strips ) dan dibengkok sesuai dengan
bentuk yang benar . Clips akan mempunyai garis lengkung ( curves ) dalam sebuah
posisi yang dapat memegang satu atau lebih cables atau tube ( pipa , slang , hose )
dan diposisi lain ada satu atau lebih lobang agar supaya clip dapat diikat dengan bolt
atau screw dalam posisi rigid ( berjarak tertentu ) . Beberapa clips akan dibengkok
melingkari sebuah cable atau tube dan mempunyai sebuah lobang bolt .
Type clip ini digunakan untuk memegang cables atau tube dalam suatu posisi tertentu
untuk mencegah kerusakan atau terjadinya gesekan- gesekan dengan komponen
lainnya .
Beberapa clip memegang cable atau tube secara langsung ditahan sebuah permukaan
rigid .
Beberapa clips dipasang mengitari cable atau tube dan diikat ke sebuah permukaan
dimana cable atau tube tidak menyentuh permukaan , biasanya pemakaian cable ini
adalah untuk mencegah kerusakan akibat panas disekitar komponen engine .
32
PLASTIC STRAP
Plastic strap atau wrap tie adalah flexible plastic strap dengan sebuah mata pada satu
ujung, dibagian dalam mata ada lock metal yang membolehkan strap masuk melalui
mata hanya satu arah . Setelah plastic strap ditarik pada posisi yang diinginkan, strap
tidak akan dapat ditarik lagi kembali keluar atau dikendorkan.
Plastic strap mudah dipotong dengan diagonal pliers
Plastic strap dapat digunakan untuk mengikat beberapa wires atau cables dipegang
berupa group.Plastic dipasang melalui mata dan ditarik hingga kuat melingkari wires
wires
33
SPACERS AND SHIMS
Spacers dan shims secara umum adalah dari beberapa potong metal datar dengan
ketebalan yang merata. Tepi bagian luar umumnya lurus berbentuk empat segi atau
berbentuk lingkaran . Beberapa shims mempunyai lobang untuk ukuran tertentu dan
dilokasi tertentu . Ukuran atau size akan digambarkan ,termasuk ketebalan, panjang
dan lebar ,diameter luar jika bulat ,ukuran lokasi dari beberapa lobang.
Spacers dan Shims digunakan untuk memberikan jarak tertentu antara dua komponen
yang diikat bersama-sama . Beberapa spacers atau shims dengan ketebalan yang
berbeda dapat digunakan bersama-sama untuk mendapatkan jarak tertentu yang
dibutuhkan .
Sebelum spacers atau shims digunakan harus diyakinkan bersih dan tidak bengkok .
Material dari luar yang nempel pada permukaan shim dapat menyebabkan ketebalan
yang tidak merata . Bila beberapa shims akan digunakan biasanya yang tipis ditaruh
diantara yang lebih tebal .
34
TURNBUCKLE
Sebuah Turnbuckle mempunyai tiga bagian komponen . Dua adalah metal rods
mempunyai mata atau hook diujungnya dan bagian rods mempunyai ulir ,satu rod
mempunyai ulir kanan dan satu rod lagi mempunyai ulir kiri . Masing-masing rod
dicocokkan masuk kemasing-masing ujung ( ujung yang berlawanan ) dari sebuah
peralatan ( center fixture ) . Jarak antara kedua mata masing-masing rod akan
bertambah atau berkurang bila center fixture diputar . Untuk merobah arah dari
gerakan kedua mata rod ( saling menjauhi atau saling mendekati , menambah atau
mengurangi jarak ) adalah tergantung perubahan arah putaran dari center fix ture .
Peralatan ini digunakan untuk memegang dan merubah jarak antara dua komponen
dengan cara mengikat masing-masing mata ujung rod kemasing masing komponen
,bila center fixture pada turnbuckle diputar maka jarak antara kedua komponen akan
berubah .
Turnbuckle akan dapat juga digunakan menahan suatu adjustment yang diinginkan.
Jam nuts dapat digunakan untuk menahan center fixture atau mengunci turnbuckle
disuatu penyetelan tertentu .
Agus krisbiantoro


PELAJARAN INI KHUSUS ORANG2 YANG MALAS DATANG KALAU HARI JUM'AT

MEASURING TOOLS

1
MEASURING TOOLS
DAFTAR ISI
SASARAN i
1. Steel Rule 1
2. Measuring Tape 2
3. Outside Caliper 3
4. Inside Caliper 4
5. Vernier Caliper 5
6. Inside Micrometer 6
7. Gauge Block 7
8. Outside Micrometer 8
9. Depth Micrometer 9
10. Telescopic Gauge 10
11. Dial Indicator 11
12. Feeler Gauge 12
13. Thread Pitch Gauge 13
14. Piston Ring Groove Gauge 14
15. Spring Tester 15
16. Low & High Pressure Gauge 16
17. Dial Caliper 17
18. Torque Wrench Dial 18
19. Torque tester 19
20. Dial Bore Gauge 20
2
MEASUREMENT
SASARAN
Setelah training diharapkan siswa dapat:
1. Steel rule • Menggunakan steel rule untuk mengukur dimensi
dengan benar dan aman.
• Menyimpan dengan baik agar terjaga
keakuratannya.
2. Measuring tape • Dapat memilih jenis measuring tape untuk
mengukur/melakukan pengukuran yang berbeda.
• Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
3. Outside Caliper • Dapat mengukur dimensi luar dengan benar.
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat
• Dapat menggunakan sesuai fungsinya dan aman
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya.
4. Inside Caliper • Dapat mengukur dimensi dalam dengan benar
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat.
• Dapat menggunakan sesuai fungsinya dengan aman
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya.
5. Vernier Caliper • Dapat menggunakan dengan aman dan benar
• Dapat mengukur dimensi luar, dimensi dalam dan
kedalaman dengan benar.
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat dan
teliti
6. Inside Mikrometer • Dapat memilih alat ukur sesuai dimensi yang diukur
• Dapat mengukur dimensi dalam dengan benar dan
3
aman
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat
• Dapat melakukan kalibrasi
7. Gauge Block • Dapat memilih alat ukur sesuai jarak yang akan
diukur
• Dapat menggunakan alat ini dengan benar dan
aman
• Mengetahi cara penyimpanan dan perawatannya
8. Outside Micrometer • Dapat memilih alat ukur sesuai jarak dimensi yang
akan diukur
• Dapat mengukur dimensi luar dengan benar dan
aman
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat
• Dapat melakukan kalibrasi
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
9. Depth Mikrometer • Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Dapat memilih Extention rod yang sesuai dengan
kedalaman dimensi yang diulkur.
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat dan
teliti
• Dapat melakukan kalibrasi
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya.
10. Telescoping Gauge • Dapat memilih alat ini sesuai dengan jarak benda
kerja yang akan diukur.
• Dapat mengukur dimensi dalam dengan benar dan
aman
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan teliti
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya.
4
11. Dial Indicator
• Dapat menggunakan alat ini untuk mengukur:
clearance, end play dan backlash
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat
• Dapat melakukan kalibrasi
12. Feeler Gauge • Dapat mengukur clearance dengan benar dan aman
• Dapat memilih pisau-pisau baja pengkur dengan
tepat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang benar
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
13. Thread Pitch
Gauge
• Dapat menggunakan alat ini dengan benar dan
aman
• Dapat menerangkan ukuran/jumlah thread/inch dari
suatu baut
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya.
14. Piston Ring Groove
Gauge
• Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Dapat mengukur piston ring groove dan dapat
membaca hasil pengukuran dengan tepat
• Dapat menentukan apakah piston yang diukur masih
masuk spesifikasi atau tidak
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
15. Dial Bore Gauge • Dapat menggunakan dengan benar dan aman.
• Dapat mengukur cylinder liner dan membaca hasil
pengukuran dengan tepat
• Dapat menentukan apakah liner yang diukur masuk
spesifikasi atau tidak
• Mengetahi cara penyimpanan dan perawatannya
16. Valve Spring Tester • Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Dapat mengukur panjang spring pada saat
sebelum/setelah dibebani
5
• Dapat menentukan apakah spring masuk spesifikasi
atau tidak
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatan
17. Tire Pressure
Gauge
• Dapat melakukan pengukuran dengan benar dan
aman
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan benar
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
18. Low/High Pressure
Gauge
• Dapat memilih gauge sesuai dengan perkiraan tekan
yang akan diukur
• Dapat melakukan pengukuran dengan benar dan
aman
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan benar
• Mengetahui cara perawatan dan penyimpanan
19. Dial Caliper • Dapat menggunakan dengan aman dan benar
• Dapat mengukur dimensi luar, dimensi dalam dan
kedalaman dengan benar.
• Dapat membaca hasil pengukuran dengan tepat dan
teliti
• Dapat melakukan kalibrasi
20. Torque Wrench • Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Dapat mengeset sesuai kebutuhan torque
• Mengetahui cara penyimpanan dan perawatannya
21. Torque Tester • Dapat menggunakan dengan benar dan aman
• Dapat mengkalibrasi Torque Wrench
• Mengetahui cara perawatannya.
6
MEASURING TOOLS
STEEL RULE (mistar baja)
Gb.1. Steel Rule Contoh Pemakaian
Mistar baja terbuat dari plat baja yang di beri tanda –tanda khusus yang berfungsi
untuk mengukur jarak suatu benda.
Jarak –jarak yang ditempatkan pada plat tersebut biasanya dalam satuan ENGLISH
atau METRIC.
Steel Rule kebanyakkan hanya untuk mengukur jarak 30cm atau kurang. Steel Rule
juga dapat di gunakan untuk membuat landasan garis lurus.
Cara Pemakaian:
Dekatkan Steel Rule seperti pada gambar. Baca jarak antara dua benda tersebut.
Safety:
• Gunakan Steel Rule dengan hati-hati untuk menjaga kelurusannya.
• Bersihkan dari segala kotoran setelah dipakai.
7
MEASURING TAPE
Gb.2. Measuring Tape Contoh Pemakaian
Measuring Tape dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran. Measuring tape terbuat
dari metal atau fiber glass yang tipis, panjang dan fleksibel.
Tanda \ strip pada measuring tape juga untuk mengukur jarak antara antara dua
benda. Satuan yang di cantumkan biasanya dalam satuan ENGLISH atau METRIC.
Ketelitian alat ukur ini tergantung dari jarak antara strip dan juga material yang
digunakan untuk pembuatan alat ukur ini.
Alat ukur ini bisa di pakai untuk mengukur bagian-bagian yang melingkar atau
menyudut. Measuring tape panjangnya ada yang mencapai 30m.
Cara Pemakaian
Kaitkan bagian ujungnya pada benda kerja.Tarik sepanjang benda kerja yang
akan diukur.Baca nilai yang tertera.
Safety
Hati-hati dalam menggulung kembali terutama untuk measuring tape yang
terbuat dari metal karena sisinya tajam.
8
OUTSIDE CALIPER
Gb.3. Outside Caliper Contoh Pemakaian
Outside Caliper mempunyai dua kaki dan salah satu ujungnya disambung menjadi satu
dan dilengkapi dengan spring untuk mengembalikan/mempertahankan Outside Caliper
selalu membuka.
Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat untuk mempertahankan Outside Caliper
pada posisi yang diinginkan.
Outside Caliper digunakan untuk mengukur diameter luar/dimensi luar yang tidak bisa
dijangkau oleh alat ukur, misal: mistar baja,outside micrometer.
Contoh penggunaannya adalah untuk pengukuran Track Roller pada mesin.
Cara Pemakaian
Kendorkan screw pengikat hingga kaki dari Outside Caliper membuka sesuai
kebutuhan. Dekatkan dengan benda kerja. Rekatkan hingga menyentuh benda
kerja. Putar screw pengikat untuk mempertahankan posisi kaki Outside Caliper.
Lepaskan Outside Caliper dari benda kerja. Ukur bagian ujung kaki Outside
Caliper dengan Mistar Baja. Bacalah nilainya.
9
Safety
• Jangan digunakan untuk pengait.
• Jangan mengukur benda diluar kapasitasnya.
INSIDE CALIPER
Gb.4. Inside Micrometer Contoh Pemakaian
Inside Caliper hampir sama dengan Outside Caliper, hanya fungsinya yang berbeda.
Alat ukur ini dipakai untuk mengukur dimensi dalam.
Cara pemakaian dan safety adalah sama dengan Outside Caliper.
10
VERNIER CALIPER
Gb.5. Vernier Caliper. Contoh Pemakaian.
11
Vernier Caliper merupakan alat ukur yang presisi yang digunakan untuk
manufacturing, inspeksi dan perbaikan pada komponen.
Vernier Caliper digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam atau
mengukur kedalaman/ ketebalan pada skala yang kecil sekalipun.
Satuan yang digunakan biasanya dalam METRIC atau ENGLISH, panjang daya ukurnya
6-12 inch.
Cara Pemakaian
Bukalah sliding jaw sesuai kebutuhan. Letakkan pada benda kerja. Gerakkan
sliding jaw hingga menyentuh benda kerja. Kencangkan screw pengikat.
Lepaskan dari benda kerja. Bacalah nilainya.
Apabila Vernier Caliper dilengkapi dengan Fine adjusment ,sebelum
mengencangkan screw pengikat putarlah dulu Fine adjusment hingga jaw
menyentuh benda kerja secara tepat.
Catatan: Ketahuilah ketlitian alat ukur ini untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang tepat.
INSIDE MICROMETER
Gb.6. Inside Micrometer Contoh Pemakaian.
12
Inside Micrometer adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur dimensi dalam yang
mempunyai ketelitian yang sangat tinggi.
Inside Micrometer yang tanpa sambungan dapat langsung dipasang pada benda kerja
yang akan diukur. Sambungan (rod extension) hanya dipakai bila diperlukan. Panjang
sambungan adalah bervariasi,pemakaiannya tergantung lubang yang akan diukur.
Inside Micrometer mempunyai dua skala, satu skala di barrel dan lainnya di
thimble.Hasil akhir adalah nilai skala di barrel ditambah nilai skala di thimble. Untuk
pemakaian Inside Micrometer yang menggunakan sambungan nilai akhir pembacaan
adalah panjang sambungan+nilai barrel+nilai thimble.
Cara pemakaian
• Ketahuilah ketelitiannya sebelum melakukan pengukuran.
• Masukkan Inside Micrometer kedalam lubang yang akan diukur. Putar thimble
hingga kedua ujung anvil menyentuh benda kerja. Baca nilai yang terjadi.
Safety
• Kalibrasilah sebelum pemakaian untuk mendapatkan ketepatan
pengukuran.
• Jangan menyambung anvil melebihi kemampuannya.
• Jangan dipaksakan untuk mengukur lubang yang terlalu kecil.
GAUGE BLOCK
13
Gb.7. Gauge Block Contoh Pemakaian
Gauge Block adalah berupa balok-balok baja yang sangat accuracy(tidak berubah oleh
waktu dan suhu).Balok-balok tersebut mempunyai enam sisi, ukuran tebal dan
lebarnya dibuat dengan sangat akurat. Nilai ketebalan dan lebarnya dicantumkan pada
sisi-sisi balok tersebut dalam satuan ENGLISH dan METRIC.
Gauge Block ini dapat digunakan untukmengukur sampai 150mm.
Biasanya alat ini untuk menmpatkan alat-alat pada posisinya, meng-adjust clereance,
mengecek keausan, mengukur celah-celah kecil juga dapat digunakan untuk
mengkalibrasi Micrometer.
Gauge Block bisa digunakan bersamaan untuk mendapatkan ukuran yang diperlukan.
Cara pemakaian
Untuk pengukuran celah, pilihlah balok-balok tersebut yang sesuai dengan celah
yang diukur, apabila antara celah dan balok terpasang dengan presisi maka
itulah ukuran dari celah tersebut.
Safety
Jagalah kebersihannya terutama dari korosi.
OUTSIDE MICROMETER
14
Gb.8. Outside Micrometer. Contoh Pemakaian.
Bagian utama dari alat ukur ini adalah frame, anvils, spindle, barrel dan thimble.
Beberapa Outside Micrometer ada yang dilengkapi dengan rachet & spindle lock.
Outside Micrometer digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang sangat kecil dengan
hasil yang sangat cermat. Untuk pengukuran skala yang lebih besar bisanya
menggunakan Outside Micrometer yang mempunyai frame yang lebih besar.
Cara Pemakaian
Ketahuilah ketelitiannya untuk mendapatkan ketepatan pengukuran.
Pilihlah Outside Micrometer yang sesuai dengan benda yang akan diukur.
Dekatkan ke benda kerja hingga posisi benda kerja di tengah-tengah frame.
Putar thimble hingga anvils hampir menyentuh benda kerja. Putar rachet hingga
anvils menyentuh permukaan benda kerja. Kencangkan lock untuk
mempertahankan posisi thimble. Lepaskan dari benda kerja. Baca hasilnya.
Hasil pengukuran adalah nilai barrel+nilai thimble.
Safety:
• Gunakan selalu rachet untuk menghindari penekanan yang terlalu kuat
terhadap anvils, penekanan yang terlalu kuat mengakibatkan hasil pengukuran
tidak tepat dan akan merusakkan alat ukur.
• Selalu kalibrasilah sebelum pemakaian.
DEPTH MICROMETER
15
Gb.9. Deepth Micrometer Contoh Pemakaian.
Depth Micrometer adalah micrometer khusus. Micrometer ini seperti inside micrometer
tetapi micrometer ini mempunyai frane dengan permukaan yang halus. Bagian
utamanya adalah anvil,spindle,barrel,thimble dan frame.
Skalanya terletak pada barrel dan thimble.
Micrometer ini dilengkapi dengan rod extension(sambungan),yang penggunaanya
disesuaikan dengan benda yang akn diukur. Hasil pengukurannya adalah panjang
extension+nilai barrel+nilai thimble.
Micrometer ini digunakan untuk mengukur kedalaman lobang/celah atau ketinggian
suatu benda.
Cara Pemakaian
Pilih sambungan yang sesuai dengan benda kerja yang akan diukur dan
pasanglah pada micrometer. Tempelkan micrometer pada benda kerja. Putar
thimble hingga anvil menyentuh benda kerja. Baca hasilnya(panjang rod
ext.+nilai barrel+nilai thimble).
Safety
• Kalibrasilah sebelum di gunakan.
• Ketahuilah ketelitiannya.
TELESCOPIC GAUGE
16
Gb.10 Telescopic Gauge Contoh Pemakaian
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur jarak-jarak yang kecil untuk dimensi
dalam(diameter dalam). Alat ini dilengkapi dengan dua anvil yang ujungnya agak bulat
dan salah satu dari anvil tersebut dipasang spring yang berfungsi untuk
mempertahankan ujung-ujung anvil selalu menyentuh benda kerja pada saat
pengukuran. Alat ini juga dilengkapi dengan screw pengikat untuk mengikat atau
melepaskan anvils.
Telescopic Gauge biasanya digunakan untuk mengukur lubang kecil yang tidak bisa
digunakan micrometer.
Cara Pemakaian
Pilih Telescopic Gauge yang sesuai dengan lubang yang akan diukur. Kendorkan
screwpengikat yang ada pada ujung tangkai. Tekan anvils dengan telunjuk dan
ibu jari. Kencangkan screw pengikat. Masukkan ke benda kerja. Kendorkan screw
pengikat hingga anvils menyentuh permukaan benda kerja. Kencangkan kembali
screw pengikat. Lepaskan Telescopic Gauge dari benda kerja. Ukurlah jarak
kedua ujung anvil menggunakan Outside Micrometer. Bacalah nilai micrometer
tersebut.
Safety
• Hati-hati saat melepaskan Telescopic Gauge dari lubang.
17
DIAL INDICATOR
Gb.11. Dial Indicator Contoh Pemakaian
Dial Indicator merupakan alat ukur dengan skala yang sangat kecil, misalnya pada
pengukuran pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) juga pengukuran
kerataannya (round out). Komponen utamanya adalah: dial (skala pengukuran), jarum
penunjuk dan contact point. Dial dilengkapi dengan screw pengikat.
Cara Pemakaian:
Pasang contact point pada dial indicator. Pasang dial indicator pada standnya.
Tempelkan contact point pada benda kerja yang akan diukur. Kendorkan screw
pengikat pada skala dan posisikan angka nol sejajar dengan jarum penunjuk.
Kencangkan lagi screw pengikat. Gerakkan benda kerja sesuai kebutuhan.
Bacalah nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala.
Untuk mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial
tersebut.
Safety:
• Pergerakan yang mengejut dapat merusakkan dial.
• Jangan menekan contact point dengan berlebihan.
18
FEELER GAUGES
Gb.12. Feeler Gauge Contoh Pemakaian
Feeler Gauges berupa baja–baja tipis seperti pisau (blade) yang mempunyai ketebalan
yang berbeda yang diikat pada salah satu ujungnya. Ketebalan blade–blade tersebut
dicantumkan langsung pada permukaan blade dan biasanya dalam satuan English atau
Metric. Ketebalan dari blade–blade tersebut antara 0,0015– 0,025 inch.
Kegunaannya hampir sama dengan block gauge, tetapi Feeler Gauge ini dalam skala
kecil misalnya digunakan untuk mengukur keausan atau valve clearance.
Cara pemakaian:
Pilihlah Feeler Gauge yang sesuai dengan celah yang akan di set. Masukkan
Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge tersebut masuk secara
presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.
Safety:
• Gunakan dengan hati–hati terutama yang tipis.
• Jangan mengembalikan blade tersebut ke dalam rumahnya secara terpisah.
19
THREAD PITCH GAUGE
Gb.13 Thread Pitch Gauge Contoh Pemakaian
Alat ini berbentuk seperti pisau–pisau kecil yang salah satu sisinya bergerigi seperti
gergaji. Fungsinya adalah untuk mengetahui jumlah thread tiap inch dari suatu baut
atau nut.
Cara pemakaian:
Dengan menempelkan alat tersebut pada ulir suatu baut atau nut maka
kecocokan alat tersebut pada ulir akan memberikan informasi jumlah ulir tiap
inch, yang dapat langsung dilihat pada angka yang tertera pada sisi blade.
20
PISTON RING GROOVE GAUGE
Gb.14 Piston Ring Groove Gauge Contoh Pemakaian
Alat ini biasanya terdiri atas enam balok baja kecil yang berbeda ketebalannya.
Ketebalan dari balok–balok tersebut tertera pada sisi balok itu sendiri. Alat ini
digunakan untuk mengukur celah ring piston nomor satu dan dua.
Cara pemakaian :
Untuk pemakaian secara benar lihatlah pada tabel yang selalu
digantungkan bersamanya.
21
SPRING TESTER
Gb.15 Spring Tester Contoh pemakaian
Alat ini mempunyai penekan kecil dan di bawah penekan tersebut dipasang dial
(skala) yang akan menunjukkan hasil pengukuran. Di sebelah penekan tersebut
dipasang steel rule (mistar baja) yang akan menunjukkan ketinggian (panjang) spring
yang diukur. Alat ini digunakan untuk mengukur kekuatan spring pada panjang
tertentu dan penekanan tertentu.
Cara penggunaan:
Set-lah panjang penekanan sepanjang penekanan spring yang diinginkan.
Tempatkan stopper sehingga menyentuh frame dan kencangkan. Angkatlah
penekan, pasang spring di atas dial, turunkan hingga stopper menyentuh frame.
Bacalah hasil penunjukkan beban oleh jarum penunjuk pada dial.
Safety:
• Kapasitas maximum 150 kg.
22
LOW AND HIGH PRESSURE GAUGE
Bentuk pressure gauge sama dengan dial indicator, bedanya pada pressure gauge,
pergerakan jarumnya disebabkan oleh tekanan benda cair atau udara. Skala pada dial
biasanya dalam English atau Metric. Low pressure gauge mengukur tekanan sampai
60 Psi. High pressure gauge mengukur tekanan di atas 50 Psi. Untuk pengukuran pada
mesin biasanya telah terpasang pressure tap (Adaptor pada mesin tersebut ).
Cara pemakaian
Ketahuilah perkiraan tekanan (tekanan maximum) yang akan diukur. Pilihlah
pressure gauge yang sesuai pasang gauge yang sesuai. Pasang pressure gauge
tersebut pada pressure tap. Lakukan pengetesan, bacalah hasilnya.
Safety
• Jangan mengukur tekanan melebihi kemampuan gauge.
• Yakinkan sambungan tidak bocor.
• Selalu check gauge sebelum digunakan.
• Kirimkan ke bagian perbaikan apabila:
a) Jarum tidak bisa bergerak pada saat ada tekanan
b) Jarum tidak bisa kembali ke nol saat tekanan sudah tidak ada.
c) Kaca dial pecah.
d) Gauge terlihat pecah.
• Yakinkan hose bagus dan mampu pada saat terjadi tekanan maximum.
DIAL CALIPER
Dial Caliper bentuknya sama dengan Vernier Caliper tetapi pada Dial Caliper
ditambahkan dial yang berisi sekala pengukuran sebagai pengganti skala Vernier pada
Vernier Caliper. Jadi nilai pengukurannya adalah nilai skala pada beam ditambah nilai
skala pada dial.
23
Cara pemakaian
Sama dengan Vernier Caliper.
TORQUE WRENCH DIAL
Seperti torque wrench lainnya torque ini digunakan untuk mengencangkan baut atau
nut dengan kekencangan tertentu sesuai ukurannya. Tetapi pada torque dial ini
tegangan puntir (nilai torque) bisa langsung dibaca pada dial yang terletak pada
bagian pungung torque wrench ini. Satuan yang dicantumkan biasanya: Nm, Lb Ft,
Ncm, Lb, in.
TORQUE TESTER
Torque tester merupakan suatu alat untuk mengkalibrasi torque wrench. Seperti
halnya dial pada torque dial, dial pada torque tester ini membaca tegangan puntir
torque wrench yang dites pada alat ini. Jadi alat ini adalah berfungsi membandingkan
sekaligus sebagai patokan, apakah nilai torque wrench yang ditest sesuai dengan nilai
pada torque tester.
DIAL BORE GAGE
Dial Bore Gage adalah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi dalam dengan
ketelitian yang sangat tinggi.
Komponen utamanya adalah:
• Stressrelieved dan case iron base.
• Head micrometer dengan ketelitian 0,0001 inch.
• Nest, tempat dimana dial bore gauge diletakkan pada saat penyetingan.
• CF 220A setting standard untuk range 2-3 inch.
• CF 230A setting standard untuk range 3-4 inch.
• CF 240A setting standard untuk range 4-5 inch.
• CF 250A setting standard untuk range 5-6 inch.
• CF 260A setting standard untuk range 6-7 inch.
• CF 544A magnifier yang terpasang pada base frame dengan screw.
24
• CF 137A spanner wrench.
• KN 181 hex key.
Pengesetan (SET UP)
Set up di sini adalah penyetingan dial bore gage.
Caranya:
1. Pilihlah setting standar untuk range yang diinginkan, sesuai diameter yang
akan diukur (gage setting).
- Misal: Gage akan diset 3,7840 “, maka pilihlah setting standar yang
3,000”+.
2. Bersihkan, jangan sampai ada kotoran yang menempel pada ujung-ujung
spidle, setting standard dan juga V-block.
3. Kendorkan spindle agar micrometer bebas bergerak, kemudian set micrometer
pada satuan decimal yang diinginkan lalu kencangkan spindle lock.
- Misal: gage akan diset 3,7840” maka setlah micrometer pada 0,7840”.
4. Letakkan setting standard pada V-block dan ujung-ujungnya harus menyentuh
spindle tip dari micrometer.
5. Pasangkan gage point yang sesuai pada dial bore gage, dan putarlah
threadnya sejauh mungkin.
6. Misal: gage akan diset 3,7848 maka dari table gage point yang digunakan
adalah gage point No.5 (untuk 3.500”- 3.875”).
7. Posisikan dial bore gage pada nest.
8. Putar gage point sampai ujungnya menyentuh ujung dari setting standard dan
jarum dial bore gage bergerak/berputar ke kanan.
9. Posisikan angka NOL pada dial indicator face pada posisi jam 12. Dengan
menyetel gage point, usahakan agar jarum dial indicator sedekat mungkin ke
angka NOL. Jangan menyentuh daerah dial pada waktu penyetelan (peganglah
pada bagian yang terdekat dengan nest).
10. Kunci/kencangkan lock nut dengan wrench yang tersedia pada kotak/case.
11. Gerak-gerakkan secara berulang dial bore gage ke arah vertical dan horizontal
untuk mendapatkan keakuratan penunjukkan dial.
25
12. Set dial face dimana angka NOL tepat berhimpit dengan jarum dial. Dial bore
gage siap digunakan dimana hasil pengukuran adalah:
SETTING + PEMBACAAN DIAL
Misalnya:
Pada pengukuran terbaca pada dial +0,0015”
Setting pada 3,7840”
Maka diameter yang diukur adalah 3,7855”
Kalibrasi:
Prosedur melakukan kalibrasi adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan kedua ujung master standar pada V-block dan Micrometer spindle
tip.
2. Set head Micrometer mendekati 0,550”.
3. Letakkan master standar pada V-block dimana salah satu ujungnya menyentuh
anvil pada nest.
4. Putarlah Micrometer sampai spindle tip menyentuh master standar, pada posisi
ini micrometer harus terbaca tepat 0,5000”.
5. Bila pembacaan sudah tepat kalibrasi dianggap selesai.
Bila tidak lakukan langkah 5-9 seperti di bawah ini.
6. Kencangkan spindle lock.
7. Longgarkan spindle knob menggunakan spanner wrench.
8. Putar micrometer sampai penunjukan 0,5000”.
9. Kencangkan speeder knob dengan tangan, longgarkan spidle knob dan
jauhkan/mundurkan spindle tip dari master standar, pegang head micrometer
lalu kencangkan kembali speeder knob dengan menggunakan spanner wrench.
10. Periksa kalibrasi, bila belum tepat ulangi lagi.
Agus krisbiantoro

POWER TRAIN

POWER TRAIN
I. Dasar-Dasar Power Train
I.1. Definisi
Power train merupakan suatu sistem yang meneruskan tenaga atau
power dari engine sampai ke penggerak akhir atau final drive.
I.2. Komponen Utama Power Train
Pada dasarnya komponen utama dalam rangkaian power train terdiri dari:
• Flywheel clutch / torque converter
• Direct drive / powershift transmission
• Differential / bevel gear
• Final drive
Pada beberapa tipe power train yang menggunakan sistem penggerak
ganda (4 wheel drives), setelah transmission dipasang transfer gear.
I.2.1. Penghubung antara engine dengan transmission
Ada dua macam penghubung antara engine dan transmission pada
Caterpillar machine yaitu:
• Flywheel clutch
• Torque converter
I.2.1.1. Flywheel Clutch
Flywheel clutch merupakan komponen yang menghubungkan engine
dengan transmission secara mekanikal. Hubungan tersebut dapat disambung
atau diputus sesuai kebutuhan operator.
7
I.2.1.2.Torque Converter
Torque converter merupakan komponen yang menghubungkan engine
dengan transmission secara hydraulic. Jadi tidak ada hubungan mekanikal
langsung antara engine dengan transmission.
Torque converter ada beberapa macam, antara lain:
• Torque converter, digunakan pada sebagian besar power shift machine,
contohnya wheel loader tipe kecil, track type tractor (D3 – D5) dan yang
lainnya.
• Torque divider, digunakan pada machine track type tractor (D6 - D11).
• Variable capacity torque converter (VCTC), digunakan pada machine
wheel loader tipe besar contohnya 988 - 992.
• Torque converter dengan lock up, digunakan pada machine off high way
truck, articulated dump truck dan yang lainnya.
• Gabungan antara impeller clutch dengan lock up, digunakan pada
machine wheel loader tipe besar antara lain 980, 992, 994 dan yang lainnya.
I.2.2. Transmission
Transmission berfungsi untuk:
• Mengubah arah
• Mengubah kecepatan
• Mengubah daya atau torque
Caterpillar mempunyai tiga jenis transmission yaitu:
• Direct Drive Transmission
• Power Shift Transmission
• Hydrostatic Transmission
1.2.2.1. Direct Drive Transmission
Direct drive transmission adalah transmission yang menggunakan
flywheel clutch sebagai media penghubung dan pemutus antara engine dengan
8
transmission. Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel clutch berguna
pada saat awal machine akan bergerak dan pada saat perpindahan gigi (gear
shifting).
Transmission ini dipergunakan pada machine Caterpillar yang aplikasinya
di medan kerja yang relatif rata, tidak terlalu sering mengubah kecepatan
ataupun arah dan beban kerja yang relatif ringan. Contohnya pada traktor
pertanian, motor grader dan sebagainya.
I.2.2.2. Power Shift Transmission
Power shift transmission adalah transmission yang menggunakan clutch
fluida dimana perpindahan giginya langsung tanpa harus memutuskan
hubungan antara engine dengan transmission (on the go shifting). Hal ini
mempermudah pada saat pengoperasiannya.
Aplikasi dari sistem transmission ini adalah untuk machine yang sering
berubah kecepatan dan arah maju mundurnya serta beban kerja yang relatif
berubah-ubah dan berat.
Dari cara perpindahan giginya transmission ada dua macam yaitu:
• Power shift transmission (manual gear shifting)
• Automatic transmission (automatic shifting)
Adapun jenis dari powershift transmission adalah sebagai berikut:
• Planetary gear set: pengaturan kecepatan dan arah kerja dengan cara
meng-engaged-kan disc dan plate sehingga salah satu dari komponen
planetary gear set meneruskan tenaga ke ke output shaft dari transmission.
Bagian-bagian dari planetary gear set adalah sun gear, planet gear beserta
carrier dan ring gear.
• Counter shaft: menggunakan constant mesh seperti pada direct drive tetapi
pada jenis ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis ini biasanya
digunakan pada machine backhoe loader.
9
Untuk meng-engaged-kan clutch dipakai transmission control valve, jenisnya
antara lain:
• Konvensional control valve
• Electric control valve dengan on / off solenoid
• Individual clutch modulation (ICM)
• Electronic clutch pressure control (ECPC)
I.2.2.3. Hydrostatic Transmission
Hydrostatic Transmission menggunakan sistem hydraulic pada
transmisinya yang berfungsi untuk mengatur kecepatan dan arahnya. System
ini menggunakan pompa hydraulic dan motor sebagai aktuatornya. Cara
kerjanya yaitu tenaga dari engine langsung menggerakkan pompa hydraulic
dan selanjutnya melalui rangkaian hydraulic lainnya menggerakkan motor untuk
mengkonversi menjadi energi mekanikal.
Transmission ini digunakan pada track type tractor kecil, track type
loader dan hydraulic excavator yang pergerakkan / perpindahan operasi
machine relatif kecil.
I.2.3. Transfer Gear
Transfer gear dipakai sebagai penerus tenaga ke differential bagian
depan dan belakang pada machine wheel loader.
I.2.4. Differential/Bevel Gear
Komponen ini berfungsi untuk menghantarkan tenaga dari transmission
ke final drive kiri dan kanan. Differential digunakan pada machine yang
menggunakan roda, sedangkan bevel gear dipasang pada machine yang
menggunakan track seperti track type tractor.
Jenis differential antara lain:
• Konvensional differential (standard differential)
10
• Nospin differential
• Limited slip differential
• Differential lock
I.2.5. Final Drive
Final drive adalah komponen dari power train sebagai penggerak akhir
yaitu menuju roda atau track. Fungsinya adalah melipatgandakan torque yang
paling akhir.
I.3. Komponen Power Train Pada Wheel Loader
Gb. 1.1 Komponen Power Train pada Wheel Loader
Yang termasuk komponen power train dari wheel loader adalah:
• Torque Converter • Rear Final Drive
• Transmission • Front Drive Shaft
• Output Transfer Gear • Front Differential
• Rear Drive Shaft • Front Final Drive
11
• Rear Differential
I.4. Komponen Power Train Pada Track Type Tractor
Gb. 1.2 Komponen Power Train dari Tack Tpe Tractor
Yang termasuk komponen dari power train dari track type tractor adalah:
1. Torque Divider 4. Drive Shaft
2. Transmission 5. Bevel Gear
3. Final Drive
I.5. Planetary Gear Set
Pada alat berat Caterpillar, planetary gear set digunakan pada berbagai
sistem, contohnya torque divider, planetary transmission, final drive dan lain–
lain. Dinamakan planetary gear set karena operasinya menyerupai sistem tata
surya. Berikut adalah gambar komponen-komponen planetary gear set.
1
4 3
5
2
12
Gb. 1.3 Planetary Gear Set
Komponen pada planetary gear set adalah:
1. Planet gear disebut juga planetary gear, pinion atau idler gear. Selain
berputar pada porosnya, planet gear juga berputar mengelilingi sun gear.
2. Carrier
3. Ring gear
4. Sun gear disebut juga centered gear.
Agar planetary gear dapat bekerja syaratnya yaitu:
• Diberi input putaran
• Salah satu komponen harus ditahan (ring gear, carrier atau sun gear).
Sebagai contoh, jika sun gear digerakkan dan ring gear ditahan maka
gear-gear pada carrier akan dipaksa untuk bergerak sepanjang ring gear
dengan arah yang sama seperti sun gear dan carrier akan berotasi dengan
kecepatan yang lebih rendah.
Keuntungan planetary gear set dibanding dengan external tooth gear:
• Lebih praktis karena tidak memerlukan ruang yang besar
• Lebih halus dalam memindahkan power.
• Beban dari masing-masing gears seimbang
• Pemilihan rasio gears yang sangat besar.
13
Sebagai contoh, planetary gear digunakan pada planetary transmission dan
planetary final drive.

HYDRAULIC

Dasar-Dasar Hidrolik
Sistem hidrolik mempunyai peran sangat penting dalam operasi alat
berat. Prinsip-prinsip dasar hidrolik digunakan ketika merancang dan
mengoperasikan sistem hidrolik untuk implement, sistem steering, sistem
brake, dan sistem power train. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak
terlepas dari peralatan yang memanfaatkan prinsip-prinsip dasar hidrolik,
misalnya: dongkrak dll.
Prinsip-prinsip hidrolik berlaku ketika menggunakan cairan yang
bertekanan untuk melakukan kerja. Untuk itu ada beberapa hukum yang harus
dipahami dan akan dijelaskan pada pembahasan berikut.
I.1 Penggunaan Cairan Dalam Sistem Hidrolik
Gb. 1.1 Zat Cair
Beberapa alasan mengapa menggunakan zat cair dalam sistem hidrolik:
• Cairan mengikuti bentuk wadah (tempat) dimana cairan itu berada.
Ruang atau volume yang ditempati oleh zat cair tadi dinamakan
“displacement”.
• Zat cair tidak dapat dimampatkan (non-compressible)
• Zat cair meneruskan tekanan ke semua arah (lihat gambar 1), zat
cair akan mengikuti bentuk dari wadah. Zat cair mengalir ke segala
arah melalui pipa-pipa dan hose dalam berbagai ukuran dan bentuk.
6
Gb. 1.2 Zat Cair Tidak Bisa Dimampatkan
Dibandingkan dengan zat lain sebagai contoh gas, jika ditekan gas
mempunyai ruangan yang lebih kecil dan displacement-nya menjadi berkurang.
Itulah sebabnya zat cair (cairan) sangat cocok digunakan dalam sistem hidrolik.
Gb. 1.3 Gas yang Dimampatkan
I.2 Hukum Pascal
Menurut hukum Pascal, “Tekanan yang bekerja pada suatu zat cair
pada ruangan tertutup, akan diteruskan ke segala arah dan menekan
dengan gaya yang sama pada luas area yang sama”. Artinya, gaya yang
bekerja di setiap bagian dari hidrolik oil system akan meneruskan tekanan yang
sama ke segala arah di dalam sistem.
7
Gb. 1.4 Hukum Pascal
Contoh soal
Seperti contoh yang terdapat pada gambar di atas, 500 Pound gaya yang
bekerja pada piston kecil dengan jari-jari 2 inchi, menghasilkan tekanan
sebesar 40 Pound per Square Inch (Psi). Tekanan yang sama akan mampu
mendukung piston besar dengan jari-jari 3 inchi dengan berat beban 1130
Pound. Dengan rumus yang sederhana berdasarkan hukum Pascal, dapat
dijelaskan hubungan antara gaya (Force), Tekanan (Pressure) dan Luas
penampang (Area).
I.2.1 Formulasi Pascal
Force (gaya) adalah sesuatu yang menyebabkan benda diam menjadi
bergerak, benda yang bergerak lurus menjadi berbelokdan sebagainya.
Gaya biasanya dinyatakan dalam:
• Pounds (Lbs)
• Kilogram (Kg)
• Newton (N)
Pressure (Tekanan), adalah gaya yang bekerja pada setiap satuan luas
penampang. Pressure biasanya dinyatakan dalam:
• Pounds per Square Inch (Psi)
• Kilogram per Centimeter Persegi (Kg/Cm²)
• KiloPascal (Kpa)
8
Area (Luas penampang/permukaan), biasanya dinyatakan dalam:
• Square Inch (Inch²)
• Millimeter persegi (mm²)
• Centimeter persegi (mm²)
Gb. 1.5 Formulasi Pascal
Luas permukaan yang berbentuk lingkaran dapat dihitung dengan rumus
berikut: Area = π × r²
Jika jari-jari lingkaran (r) adalah 2 inch, maka:
A = 3,14 × 2 × 2
A = 12,5 inch²
Dengan mengetahui luas area, dapat diketahui berapa besar tekanan yang
mampu mengangkat beban yang ada. Jika gaya sebesar 500 Pound bekerja
pada area 12,5 inch², tekanan yang terjadi adalah 40 psi.
Tekanan dapat diketahui dengan rumus:
P = F / A
P = 500 lbs/12,5 inch²
P = 40 psi
Dengan demikian besar gaya yang bisa ditopang oleh piston yang besar adalah:
F = P × A
P = 40 psi
9
A = belum diketahui (r = 3 inch) F = 40 × 28,26
A = π × r² F = 1130 psi
A = 3,14 × 3 × 3
A = 28,26 inch²
I.2.2 KEUNTUNGAN MEKANIS
Gambar 1.6 menunjukkan bagaimana zat cair dalam sebuah sistem
hidrolik menimbulkan keuntungan secara mekanis. Semua cylinder dalam
keadaan tersambung, dan semua ruangan terisi dengan zat cair (oli) sebelum
sistem diberikan tekanan. Cylinder dihitung dari kiri ke kanan.
Gb. 1.6 Zat Cair menimbulkan Keuntungan Mekanis
Pada saat menghitung pressure di dalam sistem, digunakan dua valve
dari cylinder ke dua dari sebelah kiri.
Rumus yang digunakan adalah:
Pressure = Force
Area
Pressure = Force : Area
10
Pressure = 50 lbs = 50 psi
1 in²
Sekarang sudah didapatkan pressure yang ada di dalam sistem sehingga
bisa dihitung force dari load untuk cylinder satu dan tiga dan piston area untuk
cylinder 4. Hitung load pada cylinder satu dan tiga dengan menggunakan
rumus: Force sama dengan Pressure kali Area (Force = Pressure × Area).
Hitung cylinder nomor empat piston area dengan menggunakan rumus: Area
sama dengan Force dibagi Pressure (Area = Force : Pressure ).
Jawaban:
Load pada cylinder 1 adalah 250 lbs, load pada cylinder 3 adalah 150
lbs, sedangkan Area pada piston nomor 4 adalah 2 in².
I.3 Orifice
Berbicara masalah hidrolik, hal yang umum dipakai adalah istilah “Pump
Pressure” (Tekanan Pompa). Tetapi perlu diingat bahwa pompa tidak
menghasilkan pressure. Pompa hanya menghasilkan ‘Flow’ (aliran
fluida/oli). Jika flow-nya dihambat, maka akan timbul pressure.
Pada gambar 7.a pump flow yang melalui pipa adalah 1 GPM (Gallon Per
Minute). Pada gambar tersebut, tidak ada hambatan untuk mengalir melalui
pipe. Oleh sebab itu pembacaan pressure adalah 0 (zero) untuk kedua gauge.
Gb. 1.7a Tanpa Orifice dan Gb. 1.7b Ada Orifice
11
Orifice menimbulkan hambatan terhadap pump flow. Pada saat oli
mengalir melalui sebuah orifice, maka akan timbul pressure pada sisi up stream
dari sebuah orifice (pressure yang diukur pada ruangan sebelum orifice.
Pada gambar 8.b, ada sebuah orifice di dalam pipa di antara kedua gauge.
Gauge pada sisi up stream dari orifice menunjukkan bahwa pressure 207 kPa
(30 psi) diperlukan untuk mengirim flow sebesar 1 GPM melalui sebuah orifice.
Tidak ada hambatan pada oli untuk mengalir setelah orifice. Itu sebabnya
gauge pada sisi down stream (ruangan setelah orifice) menunjukan 0 (zero)
kPa/psi.
I.3.1 Oil Flow ke Tangki di Blok
Gb. 1.8 Oil Flow ke Tangki di Blok
Pada saat ujung dari pipa output-nya di plugged (blok), maka oil flow
yang menuju ke tangki juga di-blok. Positive displacement pump akan terus
memompa oli pada 1 GPM dan mengisi pipa-pipa saluran. Pada saat pipa-pipanya
terisi, hambatan terhadap flow yang mengalir ke pipa akan menghasilkan
pressure. Pressure yang ditimbulkan sama dengan Hukum Pascal yang
menyatakan bahwa ‘pressure yang bekerja pada suatu ruangan zat cair akan
diteruskan ke segala arah sama besar untuk masing-masing unit area yang
sama’. Nilai pressure dari kedua gauge adalah sama.
Pressure akan terus naik sampai pump flow di alihkan ke circuit yang lain
atau ke tangki. Hal semacam ini biasanya dilakukan oleh relief valve.
12
Jika total pump flow tidak dialihkan ke circuit yang lain, pressure di
dalam sistem akan terus naik dan menyebabkan kerusakan sistem tersebut
(meledak/jebol).
I.3.2 Type Dasar Circuit
Ada dua type dasar dari circuit, yaitu: Series dan Parallel.
Gb. 1.9 Hambatan Serie
Pada gambar di atas, pressure 620 kPa (90psi) diperlukan untuk
mengalirkan 1 GPM oli melalui circuit.
A. Hambatan Serie
Orifice atau relief valve yang dirangkai serie pada hidrolik circuit akan
menimbulkan resistance (hambatan) yang mirip dengan resistor yang
dirangkai serie pada circuit electric dalam mana oil harus mengalir melalui
masing-masing resistance. Total resistance sama dengan jumlah dari
masing-masing resistance.
B. Hambatan Parallel
Dalam sebuah sistem dengan circuit parallel, pump oil akan mempunyai
prioritas untuk mengalir melalui resistance yang paling kecil lebih dahulu.
Pada gambar di bawah pompa men-supply oli ke tiga circuit parallel. Circuit
tiga mendapatkan prioritas yang paling rendah. Circuit satu mendapatkan
13
prioritas yang paling tinggi (lihat besarnya tension/tekanan spring pada
masing-masing check valve).
Gb. 1.10 Hambatan Pararel
Pada saat oil flow mengisi saluran di sebelah kiri dari ke-tiga valve, pump oil
pressure naik ke 207 kPa (30 psi). Pump oil pressure akan membuka valve
pada pada circuit satu dan oli akan mengalir melaluinya.
Pada saat circuit satu sudah terisi, pump oil pressure mulai naik. Pump oil
pressure naik sampai 414 kPa (60 psi) dan membuka valve pada circuit dua.
Pump oil pressure tidak dapat terus naik sampai circuit dua ter-isi penuh.
Pump oil pressure harus melebihi 620 kPa (90 psi) untuk membuka valve
pada circuit tiga.
Harus ada sistem relief valve di salah satu circuit atau di pompa untuk
membatasi maksimum pressure di dalam sistem.


KHUSUS ANAK2 ALAT BERAT

heavy equipment

       JADWAL PELAJARAN ANAK KELAS 1.AB I
  • senin: gambar teknik
  • selasa: fisika, mtk, B.I, bhs inggris
  • rabu; PDTM, KKPI, SB
  • kamis; PAI, MTK, PKN, IPA
  • jum'at; KKTAB
  • sabtu; kimia, penjas, bhs inggris